Mahasiwa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) dilaporkan akan berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jumat (16/10) siang. Kepolisian pun mengimbau mahasiswa mampu menjaga rekan rekannya dan waspada agar tak disusupi massa tak dikenal saat berunjuk rasa. "Adik adik mahasiswa yang akan berunjuk rasa harus mampu menjaga pasukannya dan teman teman nya, jangan sampai disusupi oleh massa massa tidak dikenal," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, ditemui di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).
"Seperti anarko dan sebagainya, yang memang tidak jelas tujuannya untuk apa. Tujuannya hanya satu, anarkis dan merusak, tentu ini yang sangat tidak diinginkan," imbuhnya. Sambodo mengatakan imbauan ini berkaca pada pengalaman unjuk rasa sebelum sebelumnya. Dia mencontohkan unjuk rasa terakhir yang dilakukan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha berlangsung tertib hingga pukul 16.00 atau 17.00 WIB, dimana massa pengunjuk rasa kembali ke rumah masing masing.
Namun setelahnya datanglah kelompok tak dikenal yang langsung berbuat anarkis kepada para anggota kepolisian yang bertugas. "kelompok itulah yang kemudian langsung berhadapan dengan pasukan, langsung anarkis, dan langsung melempari batu dan sebagainya ke arah para pasukan," kata dia. Sambodo mengatakan hal tersebutlah yangakan diantisipasi oleh pihaknya. Kepolisian berharap semua pihak untuk menahan diri dan menjaga agar unjuk rasa berlangsung dengan tertib.
"Sangat disayangkan jika l generasi Indonesia kemudian tanpa mengerti tujuannya apa, tiba tiba (ikut demo) hanya untuk melukai polisi, melukai petugas, menghancurkan pos pos polisi, merusak, dan sebagainya. Ini tentu yang sangat kita sayangkan," tandasnya.